Bombana, mediasebangsa.com | Penguatan sektor agrobisnis menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Bombana dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Hal ini ditegaskan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang diselenggarakan di Aula Tanduale, Kantor Bupati Bombana, sabtu (2/8/25).
Forum tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Ahmad Yani dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara J Robert, para kepala OPD, camat, lurah/kepala desa se-Kabupaten Bombana, akademisi, serta sejumlah tokoh masyarakat.
RPJMD Bombana lima tahun ke depan mengangkat tema “Bombana Berdaya Saing Berbasis Agrominapolitan.” Pemerintah daerah menargetkan penguatan sektor pertanian, peternakan, perikanan, serta industri kreatif sebagai pilar utama pembangunan.
“Mari kita jadikan forum ini sebagai ruang kontribusi seluruh elemen masyarakat dalam merancang pembangunan yang tepat, terarah, dan sustainabel,” ujar Wakil Bupati Ahmad Yani dalam sambutannya. Ia juga menekankan bahwa Musrenbang RPJMD merupakan forum strategis yang mengumpulkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Ahmad Yani, yang pernah duduk di DPRD Bombana periode 2014–2019, menilai penyusunan dokumen ini sangat krusial karena akan menjadi panduan pembangunan lima tahunan yang berlandaskan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2025 dan arah pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Lima misi utama yang diusung dalam RPJMD tersebut adalah:
• Meningkatkan daya saing sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan industri kreatif;
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
• Memperkuat keterhubungan desa-kota dan antarwilayah;
• Mengembangkan kearifan lokal;
• Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Bombana, Husrifna Rahim, menyampaikan bahwa Musrenbang bukan hanya ajang presentasi program, tetapi juga ruang partisipatif bagi publik.
“Musrenbang kali ini diharapkan menjadi wadah partisipatif yang mampu menjaring aspirasi, menyelaraskan kebijakan daerah dan pusat, serta memperkuat sinergi lintas sektor dalam pembangunan Bombana ke depan,” ungkapnya.
Ia juga menyebut bahwa hasil diskusi dan masukan dari peserta akan menjadi bahan penyempurnaan sebelum dokumen RPJMD ditetapkan sebagai Peraturan Daerah.
Reporter : Dede Setiawan
Editor : Red


Tinggalkan Balasan