BOMBANA, Mediasebangsa.com (Adv) | Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di tingkat daerah, Dinas Pertanian Kabupaten Bombana menggelar pertemuan penting bersama para pemangku kepentingan, Senin (07/07/2025). Pertemuan tersebut menjadi langkah strategis untuk mempercepat pelaksanaan kegiatan Survey Investigasi Desain (SID) cetak sawah yang direncanakan berlangsung tahun ini sebagai bagian dari program prioritas sektor pertanian.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Pertanian Bombana ini dihadiri oleh sejumlah kepala desa dari berbagai kecamatan yang wilayahnya masuk dalam rencana lokasi program cetak sawah. Hadir pula tim konsultan dari Universitas Haluoleo (UHO) Kendari yang dipimpin oleh Dr. Samsu Alam, SP., MP., bersama jajaran pejabat teknis Dinas Pertanian Kabupaten Bombana. Pertemuan ini menjadi ruang koordinasi penting untuk menyamakan persepsi, mengidentifikasi potensi lapangan, serta menyiapkan langkah teknis agar kegiatan dapat berjalan tepat waktu dan sesuai target.
Dalam arahannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, Syarif, SH, menegaskan pentingnya keseimbangan antara percepatan pelaksanaan dan ketelitian dalam desain teknis. Ia menekankan bahwa keberhasilan program cetak sawah tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat proyek dilaksanakan, tetapi juga oleh kualitas perencanaan yang matang dan pemanfaatan hasilnya bagi masyarakat petani.
“Percepatan SID ini harus kita kawal bersama. Kualitas desain menjadi kunci agar cetak sawah benar-benar memberikan dampak nyata,” ujarnya tegas.
Syarif menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, tim teknis, hingga masyarakat desa. Ia juga mengajak seluruh kepala desa untuk aktif mendukung pelaksanaan di lapangan, termasuk dalam hal pengumpulan data awal, verifikasi lahan, serta memastikan kesiapan petani penerima manfaat. Dukungan pemerintah desa menjadi elemen vital agar setiap tahapan berjalan efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Rahmatia, SP., MP., menyampaikan bahwa pelaksanaan SID cetak sawah tahun 2025 merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam mendukung program Kementerian Pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional. Melalui program ini, diharapkan daerah dapat memperluas lahan produktif sekaligus memperkuat basis ketahanan pangan masyarakat.
“Kami berharap semua kepala desa dapat berperan aktif. Ini bukan hanya proyek pertanian, tapi langkah bersama membangun ketahanan pangan daerah,” katanya.
Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa cetak sawah bukan semata proyek fisik, melainkan upaya bersama untuk membangun sistem pertanian yang berdaya saing dan berkelanjutan. Pemerintah berupaya menghadirkan program yang tidak hanya menambah luas tanam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup petani melalui pembukaan lapangan kerja baru, peningkatan produksi pangan, dan penguatan ekonomi perdesaan.
Program cetak sawah tahun 2025 direncanakan akan membuka lahan baru seluas 750 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Rarowatu Utara, Lantari Jaya, Rarowatu, Mataoleo, Poleang Utara, Tontonunu, dan Poleang Tenggara. Potensi lahan yang luas serta dukungan masyarakat menjadi modal besar dalam memastikan keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Sekretaris Dinas Pertanian Bombana, Harno, SKM., M.Kes., yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperlancar proses realisasi. Menurutnya, keterlibatan aktif masyarakat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan akan menentukan sejauh mana hasil program ini dapat memberikan manfaat nyata.
Kerja sama yang solid antara dinas, konsultan, dan pemerintah desa diharapkan dapat mempercepat proses verifikasi dan penyiapan lahan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendampingi dan memfasilitasi setiap tahapan, mulai dari survei awal hingga penyusunan desain teknis, agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Selain menjadi langkah konkret dalam mendukung kebijakan nasional ketahanan pangan, kegiatan ini juga merupakan bentuk kesiapan Kabupaten Bombana dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lahan dan manusia yang dimiliki. Pemerintah daerah menilai bahwa pencetakan sawah baru dapat membuka kesempatan bagi generasi muda untuk terlibat dalam kegiatan pertanian produktif, sehingga sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Melalui forum koordinasi ini, seluruh pihak yang terlibat diharapkan memiliki pemahaman yang sama terhadap tujuan dan mekanisme pelaksanaan program. Kepala desa yang hadir juga diberikan ruang untuk menyampaikan pandangan dan kendala yang mungkin muncul di wilayahnya, sehingga setiap hambatan dapat diantisipasi sejak dini.
Pemerintah Kabupaten Bombana melihat program cetak sawah ini sebagai investasi jangka panjang dalam menjaga ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi lokal. Lahan baru yang akan dibuka nantinya tidak hanya memperluas area tanam, tetapi juga diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di pedesaan.
Dengan dukungan semua pihak, baik dari unsur pemerintah, akademisi, maupun masyarakat, diharapkan kegiatan SID dan program cetak sawah tahun 2025 dapat berjalan sesuai jadwal dan memberi dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaannya hingga tahap realisasi, serta memastikan bahwa hasil program dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Kehadiran lahan sawah baru di Kabupaten Bombana akan memperkuat fondasi kemandirian pangan daerah, meningkatkan kapasitas produksi pertanian, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama lintas sektor, Kabupaten Bombana meneguhkan langkah menuju swasembada pangan yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.


Tinggalkan Balasan