Makassar, medisebangsa.com | Himpunan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Bosowa (HMA FT Unibos) menggelar Seminar Nasional bertema Arsitektur Budaya sebagai Cerminan Karakter dan Identitas Bangsa, Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Teguh Iswara Suwardi, S.T., M.Sc., Anggota Komisi V DPR RI yang dikenal aktif memperjuangkan pelestarian nilai-nilai budaya dalam pembangunan infrastruktur nasional.

Dalam pemaparannya, Teguh Iswara menegaskan bahwa arsitektur tidak hanya dipahami sebagai karya fisik, tetapi juga sebagai simbol nilai dan identitas bangsa. Ia menyoroti kekayaan arsitektur masyarakat Bugis yang sarat makna, baik dari bentuk bangunan, filosofi, hingga keterikatan sosialnya.

“Semakin tinggi nilai budaya suatu bangunan, semakin itu tidak boleh dirusak,” tegas Teguh.

Teguh juga menyoroti kondisi pelestarian warisan budaya di Indonesia yang dinilainya masih memprihatinkan. Menurutnya, banyak bangunan bersejarah yang terbengkalai bahkan dirusak karena kurangnya kesadaran kolektif masyarakat terhadap nilai sejarah dan identitas bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Teguh mengutip tulisan beraksara Lontara yang terukir di dinding Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (KITLV) di Leiden, Belanda:

“Saya telah pergi berkelana ke berbagai tempat, namun saya belum pernah menemukan kebijaksanaan seindah yang saya temukan di negeri ini, Sulawesi (Tanah Bugis).”

Kutipan itu, kata Teguh, menjadi pengingat bahwa kekayaan budaya lokal Indonesia telah lama diakui oleh bangsa lain. Karena itu, ia mengajak generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya bangsa.

Kegiatan yang dihadiri mahasiswa dan dosen Program Studi Arsitektur FT Unibos , HMA FT Unibos berupaya menanamkan kesadaran bahwa arsitektur budaya bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan dasar pembentukan karakter dan jati diri bangsa di masa depan.

Reporter : M. IQBAL