Bombana, Mediasebangsa.com_ Kabupaten Bombana tengah menanti angin segar dalam pengembangan pariwisata. Usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tematik Pariwisata 2026 telah diajukan ke Kementerian Pariwisata pekan lalu. Jika disetujui, dana ini tidak hanya akan mempercepat pembangunan sektor wisata, tetapi juga melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menurut Anisa Sri Prihatin , Kepala Dinas Pariwisata Bombana, mekanisme DAK Tematik memungkinkan berbagai sektor mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan kebutuhan pengembangan pariwisata
“Kami usulkan Dana Alokasi Khusus tematik pariwisata tahun 2026. Kenapa disebut DAK Tematik bidang Pariwisata? Karena ini bisa melibatkan lintas sektor. Jadi, Organisasi Perangkat Daerah lainnya bisa mendapatkan alokasi anggaran dari dana tematik pariwisata,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (12/2/2025).
Pendanaan Multisektor, Pembangunan Terintegrasi

Tidak hanya sektor pariwisata yang diuntungkan, berbagai OPD lain juga dapat mengakses dana ini untuk mendukung infrastruktur wisata di Bombana.
“Contohnya, Dinas Perindustrian dan Koperasi bisa mendapatkan anggaran untuk pasar kerajinan, Dinas Kesehatan untuk rumah sakit khusus kawasan wisata, dan Dinas Pekerjaan Umum untuk akses jalan menuju objek wisata. Semua itu bersumber dari DAK Tematik Pariwisata,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Bombana telah menyusun Master Plan dan Rencana Induk Pengembangan Wisata Daerah (Riparda) yang sudah siap dalam peraturan daerah. Dengan kesiapan ini, mereka optimistis dapat memperoleh dana yang diperkirakan mencapai Rp 200 miliar.
Dampak Ekonomi: Pariwisata Jadi Penggerak Pertumbuhan

Selain mempercepat pembangunan infrastruktur wisata, DAK Tematik juga diyakini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Bombana. Dengan terpenuhinya seluruh akses penunjang sarana dan prasarana, industri pariwisata akan tumbuh lebih pesat, membuka lebih banyak peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
“Jika DAK Tematik ini turun, maka dapat dipastikan dampak ekonomi yang bersumber dari wisata Bombana akan mengalami peningkatan. Seluruh akses penunjang, baik jalan, fasilitas kesehatan, maupun pasar kerajinan, akan terpenuhi, sehingga wisatawan semakin nyaman dan jumlah kunjungan meningkat,” kata Anisa.
Peningkatan jumlah wisatawan akan memberikan efek domino terhadap berbagai sektor, mulai dari kuliner, transportasi, hingga ekonomi kreatif. UMKM lokal yang bergerak di bidang kerajinan dan oleh-oleh juga akan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan dari wisatawan.
Percepatan Pembangunan Tanpa Skema Bertahap
Keunggulan lain dari DAK Tematik ini adalah mekanisme pencairan dana yang bersifat satu kali turun, memungkinkan pembangunan berjalan lebih cepat dibandingkan dengan skema bertahap.
“Kalau anggaran ini kita dapatkan, maka terbangunnya kebutuhan fisik yang berkaitan tidak secara bertahap. Kita tidak perlu menunggu tahun berikutnya untuk alokasi tambahan karena anggaran turun sekaligus,” tambahnya.
Dengan skema ini, kawasan wisata Bombana dapat berkembang lebih cepat, menarik lebih banyak investor, dan meningkatkan daya saing daerah di sektor pariwisata nasional.
Harapan pada Kebijakan Pemerintah Pusat

Meski optimis, Anisa menyadari bahwa keputusan akhir ada di tangan pemerintah pusat, terlebih dalam kondisi pemangkasan anggaran.
“Jadi ini tergantung kebijakan pemerintah pusat, terlebih lagi saat ini ada pemangkasan anggaran. Namun, hal ini terus dibahas oleh Kementerian Pariwisata bersama BAPPENAS. Kalau ada pemangkasan, kami berharap ada DAK yang bisa lolos,” tutupnya.
Dengan skema DAK Tematik Pariwisata, Bombana berharap dapat mempercepat pengembangan sektor wisata sekaligus memperkuat sinergi antar-OPD dalam membangun destinasi yang lebih maju dan berdaya saing. Jika dana ini terealisasi, bukan hanya pariwisata yang berkembang, tetapi juga ekonomi masyarakat yang semakin tumbuh dan berdaya saing. MR


Tinggalkan Balasan