Bombana, Mediasebangsa.com | Di tengah tuntutan publik akan pemerintahan yang bersih dan program pembangunan yang benar-benar bermanfaat, Kabupaten Bombana memilih untuk tidak sekadar berjanji. Rabu 24 Juli 2025, Aula Kejaksaan Negeri Bombana menjadi ruang lahirnya komitmen bersama antara Kejaksaan Negeri Bombana dan Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga. Komitmen itu diwujudkan lewat penandatanganan Pakta Integritas dan penyerahan Surat Perintah Pengamanan dan Pembangunan Strategis (PPS).
Acara dimulai pada pagi hari, dihadiri pejabat dari kedua instansi, perwakilan organisasi kepemudaan, hingga tokoh masyarakat yang peduli pada masa depan pariwisata daerah. Suasana terlihat serius, namun di balik formalitas, ada semangat yang terasa hangat. Tidak sedikit yang memandang momen ini sebagai titik balik, khususnya bagi sektor pariwisata Bombana yang selama ini memiliki potensi besar tetapi belum sepenuhnya tergarap maksimal.
Kepala Kejaksaan Negeri Bombana, Agung Sugiharto, dalam sambutannya menekankan bahwa kehadiran Kejaksaan melalui PPS bukan untuk menakut-nakuti atau mencari kesalahan. Tujuannya adalah mencegah potensi penyimpangan sejak awal, memastikan setiap kegiatan pembangunan berjalan tepat waktu, tepat sasaran, dan sesuai kualitas yang telah direncanakan. Agung juga menyampaikan bahwa pembangunan yang diawasi dengan baik akan memberi rasa percaya diri bagi pelaksana program sekaligus rasa tenang bagi masyarakat yang menjadi penerima manfaat.
Dari pihak Dinas Pariwisata, Sekretaris Dinas Sarwana Amir hadir mewakili Kepala Dinas, Anisa Sri Prihatin. Ia menyampaikan bahwa pendampingan dari Kejaksaan adalah dorongan moral yang sangat berarti. Dengan pengawalan hukum yang jelas, kata Sarwana, setiap langkah yang diambil akan terarah pada tujuan yang benar. Ia berjanji bahwa Disparpora akan menjalankan tugas secara profesional, transparan, dan terbuka dalam berkoordinasi dengan Tim PPS Kejari Bombana.
Bombana sendiri menyimpan deretan pesona alam dan budaya yang bisa menjadi magnet wisata. Dari hamparan pantai berpasir putih di Rumbia Tengah, gugusan pulau kecil di Kabaena, hingga panorama bawah laut yang kaya biota, semuanya menunggu untuk dikelola secara serius. Belum lagi tradisi budaya masyarakat setempat yang unik dan ramah, yang jika dikemas dengan baik akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Sayangnya, tanpa tata kelola yang bersih dan profesional, potensi itu bisa saja hilang di tengah jalan.
Inilah alasan mengapa kolaborasi ini penting. Kejaksaan dan Disparpora sepakat bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pada membangun kepercayaan. Kepercayaan publik tidak lahir dari slogan, tetapi dari bukti bahwa setiap rupiah anggaran digunakan sebagaimana mestinya, setiap program dieksekusi dengan baik, dan setiap hasil dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pakta Integritas yang ditandatangani hari itu menjadi kontrak moral antara pemerintah, penegak hukum, dan rakyat. Kontrak yang menyatakan bahwa pembangunan akan berjalan di jalur yang benar. Kontrak yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi sektor lain di Bombana.
Acara ditutup dengan foto bersama. Tampak senyum dari para pejabat, staf, dan tamu undangan. Senyum yang menggambarkan keyakinan bahwa perjalanan panjang ini layak ditempuh. Tentu, masyarakat menunggu realisasi dari komitmen ini. Tetapi jika semangat dan sinergi yang diperlihatkan hari itu dijaga, tidak mustahil Bombana akan memiliki sektor pariwisata yang bukan hanya membanggakan, tetapi juga menjadi sumber penghidupan yang adil bagi warganya.
Pembangunan yang berhasil selalu dimulai dari integritas. Dan integritas hanya terjaga jika ada keberanian untuk bekerja sama, membuka komunikasi, dan mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Apa yang dilakukan Kejari dan Disparpora hari ini adalah langkah awal. Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi bisa menjadi pijakan kuat bagi masa depan Bombana yang lebih cerah.


Tinggalkan Balasan