Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara, Prof. Muhammad Taufik, menghadiri sekaligus membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Mengawal Swasembada Pangan Melalui Peningkatan Kelembagaan Penyuluh Pertanian” yang dilaksanakan di Hotel Rahmat, Kabupaten Bombana.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memperkuat sinergi kelembagaan pertanian di daerah, terutama dalam mendorong percepatan swasembada pangan. Melalui forum diskusi ini, pemerintah daerah berupaya menghidupkan kembali peran aktif penyuluh pertanian sebagai penggerak utama di lapangan, yang menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan nyata para petani.
Peran Strategis Kelembagaan Penyuluh
Dalam sambutannya, Prof. Muhammad Taufik menyampaikan bahwa kelembagaan penyuluhan berperan penting terhadap pencapaian swasembada pangan dengan cara mediator informasi dan inovasi teknologi pertanian, sebagai fasilitator dan motivator bagi petani dalam peningkatan produktivitas. Adanya koordinasi yang efektif, diharapkan dapat mempercepat realisasi program dari tingkat pusat hingga ke daerah yang menjadi kunci utama menyukseskan program strategis pertanian dan mencapai target nasional swasembada pangan nasional.

Pernyataan tersebut menggambarkan pentingnya posisi penyuluh pertanian dalam sistem produksi pangan nasional. Penyuluh tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi motor penggerak yang memastikan kebijakan dan inovasi dapat diterapkan secara efektif oleh petani. Melalui penguatan kelembagaan, penyuluh diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan tantangan zaman, termasuk perubahan iklim, dinamika pasar, serta kebutuhan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan.
Kelembagaan penyuluhan yang kuat akan menciptakan koordinasi yang lebih efisien antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Dengan begitu, setiap kebijakan pertanian yang dirancang di tingkat nasional dapat segera diimplementasikan dengan cepat dan tepat sasaran di tingkat lapangan.
Kehadiran dan Partisipasi Peserta
Kegiatan FGD ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari penyuluh pertanian Kabupaten Bombana, gabungan kelompok tani, pengurus kelembagaan ekonomi petani, serta beberapa instansi terkait.
Turut hadir pula Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bombana, dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Harno, SKM., M.Kes., Kepala Bidang Penyuluhan, serta Koordinator Jabatan Fungsional.
Keberagaman peserta yang hadir menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga dalam rangka meningkatkan efektivitas penyuluhan pertanian. Forum ini menjadi ruang bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar gagasan, berbagi pengalaman, serta memperkuat jejaring kerja dalam mendukung ketahanan dan kemandirian pangan daerah.
Arah Penguatan dan Harapan Bersama

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat terbangun kesamaan persepsi dan komitmen dalam memperkuat kelembagaan penyuluh sebagai ujung tombak peningkatan produktivitas pertanian di daerah. Forum ini juga menjadi wadah komunikasi antara unsur pemerintah provinsi, kabupaten, serta lembaga penyuluhan pertanian di tingkat lapangan, untuk memastikan sinergi kebijakan dan efektivitas pelaksanaan program menuju swasembada pangan nasional.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah. Penguatan kelembagaan penyuluh menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan proses alih teknologi, pengetahuan, dan inovasi pertanian dapat berjalan efektif. Dengan kelembagaan yang solid, penyuluh diharapkan lebih mampu mendampingi petani dalam mengelola lahan, meningkatkan kualitas hasil produksi, serta memperluas akses terhadap pasar dan sumber pembiayaan.
Dalam forum ini, peserta juga membahas tantangan yang dihadapi oleh penyuluh pertanian di lapangan, mulai dari keterbatasan sarana, data pertanian yang belum terintegrasi, hingga perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Kesamaan pandangan terhadap masalah-masalah tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi penyusunan langkah kebijakan yang lebih terarah di tingkat daerah.
Sinergi dan Implementasi di Lapangan
Kegiatan FGD yang berlangsung di Kabupaten Bombana ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga penyuluhan, serta kelompok tani. Melalui kolaborasi yang terstruktur, setiap program pertanian yang dirancang di tingkat provinsi dapat diterapkan dengan lebih baik oleh para pelaku utama di lapangan.
FGD ini juga diharapkan melahirkan rekomendasi yang konkret, baik dalam bentuk peningkatan kapasitas penyuluh, penguatan kelembagaan kelompok tani, maupun penyusunan kebijakan daerah yang mendukung tercapainya swasembada pangan. Pemerintah provinsi menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kualitas penyuluhan, termasuk dengan menyediakan ruang koordinasi dan evaluasi yang berkelanjutan.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, penyuluh pertanian berperan sebagai penggerak utama transformasi sektor pertanian menuju sistem yang lebih mandiri dan tangguh. Melalui peran aktif penyuluh, inovasi dapat diterapkan langsung di lahan-lahan produksi, petani dapat belajar secara berkelanjutan, dan hasil panen dapat meningkat dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan.
Kegiatan Focus Group Discussion ini menegaskan kembali komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan melalui peningkatan kelembagaan penyuluh pertanian. Forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga wahana untuk memperkuat rasa tanggung jawab bersama antara pemerintah, penyuluh, dan petani dalam menjaga keberlanjutan sektor pangan daerah.
Dengan koordinasi yang kuat dan sinergi yang berkesinambungan, diharapkan sektor pertanian di Sulawesi Tenggara semakin berkembang dan berdaya saing, serta mampu menjadi penopang utama perekonomian daerah. Kemandirian pangan bukan hanya cita-cita, melainkan tanggung jawab bersama yang terus dikawal melalui kerja nyata, komitmen, dan kolaborasi yang erat di semua tingkatan.


Tinggalkan Balasan