BOMBANA – Mediasebangsa.com – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana, dr. Sunandar, MM.Kes., bersama jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan perwakilan Kejaksaan Negeri Bombana, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang dilaksanakan secara daring dari Aula Measalaro Kantor Bupati Bombana, Senin (24/3/2025).
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia dan diikuti secara serentak oleh seluruh gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia. Dalam arahannya, Mendagri menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi, khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, di mana permintaan bahan pangan biasanya meningkat tajam.
Mendagri juga memaparkan data inflasi terkini. Tercatat, inflasi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada minggu ketiga bulan Maret 2025 berada di angka 2,01 persen. Komoditas penyumbang inflasi tertinggi masih didominasi oleh bahan pangan seperti beras, cabai rawit, dan cabai merah. Tiga daerah dengan angka inflasi tertinggi di Sultra adalah Kabupaten Konawe Selatan sebesar 5,21 persen, disusul Buton Utara 3,63 persen, dan Kolaka Timur 3,28 persen. Sementara itu, Kabupaten Bombana justru mengalami deflasi sebesar -1,55 persen, menjadikannya sebagai daerah dengan inflasi terendah di Sulawesi Tenggara.
Menanggapi hasil rakor tersebut, dr. Sunandar menyatakan bahwa Pemkab Bombana bersama TPID akan segera mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, khususnya pangan, di wilayah Bombana. “Setelah Rakor ini, kita langsung menggelar pertemuan internal bersama TPID untuk membahas dan menyusun langkah-langkah konkret pengendalian inflasi, utamanya dalam menjamin ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Bombana dalam mencatat deflasi perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan melalui penguatan pengawasan harga dan distribusi pangan, kerja sama lintas sektor, serta keterlibatan aktif masyarakat.
Dengan kolaborasi semua pihak, Pemerintah Kabupaten Bombana optimistis mampu menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, sehingga perekonomian daerah tetap terjaga dan masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan tenang
Tinggalkan Balasan