Bombana, medisebangsa.com | PT Kasmar Poleang Raya (KPR Silika), perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan pasir, menggelar Konsultasi Publik Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) di Aula Serbaguna Kecamatan Poleang Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Senin (21/10).
Forum tersebut merupakan langkah penting sebelum dimulainya kegiatan pertambangan, sekaligus bentuk keseriusan perusahaan dalam menjalankan praktik usaha yang berkelanjutan dan transparan.
Dalam kegiatan ini, perusahaan membuka ruang dialog dengan masyarakat dan pemerintah untuk menjelaskan rencana operasional serta langkah mitigasi yang akan dilakukan guna menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar wilayah tambang.
Kegiatan tersebut dihadiri Camat Poleang Selatan dan Poleang Utara, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Bombana, pemerintah desa dan dusun lingkar tambang, tokoh masyarakat, aparat penegak hukum, pemuda, serta masyarakat sekitar.

Superintendent External Relations KPR Silika, Ishak Salu Pasamba, dalam kesempatan itu mengatakan, “Kami memahami bahwa keberhasilan operasi pertambangan tidak hanya diukur dari produktivitas, tetapi juga dari sejauh mana kegiatan tersebut memberikan manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, melalui konsultasi AMDAL ini, kami ingin memastikan seluruh kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan regulasi dan prinsip keberlanjutan yang melibatkan peran masyarakat setempat.”



Lebih lanjut Ishak menjelaskan bahwa seluruh tahapan AMDAL disusun dengan mengacu pada standar ilmiah dan melibatkan tenaga ahli independen agar hasil kajiannya dapat dipertanggungjawabkan.
“Kami melakukan kajian menyeluruh terhadap potensi dampak kegiatan tambang, baik terhadap ekosistem, sumber air, maupun sosial ekonomi masyarakat. Semua rekomendasi hasil kajian akan menjadi acuan utama dalam pelaksanaan kegiatan operasional,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Poleang Utara, Arman, menyampaikan harapannya agar kehadiran perusahaan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat.
“Momen ini menjadi salah satu momen yang sudah lama dinantikan masyarakat setempat. Perusahaan ini bisa menjadi salah satu ujung tombak pembangunan di wilayah Poleang Selatan dan Poleang Utara,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Poleang Selatan, Muhammad Tamrin SH., juga menyampaikan apresiasi terhadap KPR Silika yang sejak awal menunjukkan keterbukaan dan kerja sama dengan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi keseriusan mereka. Bahkan, jauh sebelum kegiatan ini, perusahaan sebenarnya sudah berkolaborasi dengan pemerintah setempat dengan membantu terlaksananya berbagai kegiatan masyarakat. Semoga KPR Silika bisa terus membuka diri dalam menjalankan kegiatannya bersama masyarakat, khususnya dalam proses pemberdayaan masyarakat dan penyelesaian pembebasan lahan,” katanya.
Hal senada disampaikan Kepala Desa Laea, Marwa, yang menilai bahwa komunikasi terbuka merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga hubungan antara perusahaan dan masyarakat.
“Terima kasih atas keterbukaannya di setiap kegiatan perusahaan. Mungkin dirasa seperti hal kecil, tetapi keterbukaan dan komunikasi menjadi kunci utama kesuksesan konsultasi publik hari ini dan keberlanjutan operasi di masa mendatang. Saya bersama masyarakat akan terus mengawalnya,” ungkapnya.
Aswan, Salah satu tokoh pemuda yang ikut dalam kegiatan konsultasi publik itu menilai kehadiran tambang pasir silika membawa peluang besar bagi masyarakat lokal. Ia menyebut, aktivitas pertambangan ini diharapkan mampu menggairahkan kembali perekonomian wilayah Poleang yang selama ini masih bergantung pada sektor tradisional.
” Tentu besar harapan kami agar tambang ini memebrikan manfaat bagi masyarakat lokal, apa gunanya kehadiran industri namun tidak menambah peluang ekonomi masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa di wilayah tambang ini berdiri adalah wilayah pertanian dan peternakan, yang baik akan kami dukung tentunya dan jika ada kekeliruan harus kita luruskan “, ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Dalam konsultasi publik tersebut, pihak KPR Silika menegaskan komitmen mereka untuk menempatkan masyarakat sebagai mitra utama dalam pengembangan wilayah operasi. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR), perusahaan berencana menjalankan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas ekonomi secara berkelanjutan.
Pasir silika yang menjadi fokus kegiatan usaha KPR Silika merupakan salah satu komoditas strategis yang saat ini dibutuhkan berbagai industri modern, seperti manufaktur kaca, semikonduktor, hingga energi terbarukan. Potensi besar sumber daya ini di Kabupaten Bombana diyakini mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus memperkuat pengembangan industri berbasis mineral nonlogam di kawasan Indonesia Timur. MR


Tinggalkan Balasan